Cari Blog Ini

Rabu, 15 Mei 2013

RESENSI


Pragmatik, Budaya, dan Pengajaran Bahasa
Pragmatik adalah salah salah satu kajian tentang bahasa yang tumbuh dan berkembang dari berbagai kecenderungan atau tradisi,  Bahasa dan pengajaran bahasa merupakan unsur- unsur yang terdapat dalam kebudayaan. Budaya berkaitan dengan cara hidup, termasuk bagaimana anggota kelompok atau masyarakat tersebut berkomunikasi. Sehingga pemakaian bahasa tunduk kepada aturan budaya. Oleh karena itu mengajarkan suatu bahasa berarti mengajarkan budaya masyarakat penutur bahasa tersebut. Pengajaran bahasa tidak dapat dikatakan lengkap tanpa mencakupi pengetahuan tentang budaya yang bersangkutan.
Dalam makalah ini, sebelum kita menelusuri benang merah yang menghubungkan pragmatik, budaya, dan pengajaran bahasa, pada awal bab penulis meninjau secara terperinci mengenai pengertian pragmatik. Kemudian diulas perihal budaya, kemudian mengenai pengajaran bahasa.  Hal ini, untuk memberi gambaran awal kepada pembaca. Untuk rujukan yang digunakan cukup lengkap, karena dalam satu pembahasan penulis tidak hanya menampilkan satu sumber, tetapi merujuk pada berbagai sumber dari beberapa teori yang penulis ambil. Jadi setiap pendapat ataupun teori yang disajikan merujuk pada beberapa sumber. Sehingga memperkuat setiap pendapat yang ditampilkan dalam makalah ini. Selain itu juga bisa dijadikan sebagai bahan perbandingan antara teori satu dan teori lainnya, sehingga pembaca tidak hanya memahami dari satu sudut pandang. Hal ini dapat dijadikan sebagai keunggulan dari makalah ini, karena sebelum kita masuk pada pembahasan mengenai keterkaitan antara pragmatik, budaya, dan pengajaran bahasa, kita sudah memiliki pengetahuan awal mengenai pengertian ketiga aspek tersebut.
Dalam pemaparannya, meskipun sangat terperinci, namun dari segi bahasa, banyak kata-kata yang terlalu teoritis, sehingga sulit untuk dipahami oleh pembaca, dan penulis pun tidak menjelaskan secara jelas mengenai pengertian kata-kata tersebut.
Dengan mengacu pada makalah ini, kita sebagai seorang pengajar bahasa dapat mengetahui betapa pentingnya pragmatic dalam pengajaran bahasa. Namun, bukan teori pragmatiknya yang diajarkan pada siswa melainkan bagaimana menerapkan prinsip-prinsip pragmatik dalam berkomunikasi. Hal tersebut bertujuan agar siswa dapat berkomunikasi dengan baik dan sesuai dengan konteks. Sehingga siswa juga dapat menentukan kapan bahasa yang formal digunakan dan kapan bahasa yang non-formal digunakan. Dalam implikasi hubungannya, pengajaran bahasa hendaklah menitikberatkan pada pengajaran yang berbasis kompetensi, komunikatif, termasuk kurikulumnya, silabusnya, bahan pengajarannya, dan metodenya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar