Cari Blog Ini

Rabu, 15 Mei 2013

6 Jurus Menuju Bisnis yang Sukses


BAB II
ISI

Buku yang berjudul “Bisnis Sukses Sambil Jadi Karyawan (6 Jurus Menuju Bisnis yang Sukses)” karya Hermawan Sukoasih terdiri dari 6 bab. Dimana pada pendahuluan dikisahkan tentang pengalaman beliau masa kecilnya dari seorang yang mengantarkan jualan hasil buatan ibundanya ke warung-warung hingga ia telah berhasil menjadi seorang karyawan di Departemen Keuangan RI sekaligus menjadi bos di perusahaannya sendiri di bidang perbengkelan. Berikut akan dipaparkan tentang jurus-jurus menuju bisnis yang sukses.
A.      Bisnis dengan Cara Cerdas
Anda semua punya peluang dan kesempatan yang sama. Bukan hanya bagi mereka yang berpendidikan tinggi atau mereka yang mempunyai modal besar atau mereka yang memang orang tuanya sudah mempunyai bisnis. Bahkan seorang karyawan pun mempunyai peluang yang sama.
Dalam buku ini disebutkan beberapa jurus menuju bisnis yang sukses ala Hermawan Sukoasih yaitu:
Berbasis Ilmu…. sehingga anda dapat melakukannya
Inovasi dan dapat menemukan berbagai
Strategi yang sesuai dengan Anda, kemudian
Niat yang kuat tidak mudah menyerah, untuk selanjutnya ikuti selalu perkembangan
Informasi dan teknologi, dan yang terakhir jadilah Anda orang yang
Supel dalam erkomunikasi dengan semua orang
B.       Berbasis Ilmu Pengetahuan
1.        Latar Belakang Bisnis Sambil Jadi Karyawan
Untuk dapat melakukan bisnis sambil jadi karyawan, tentunya lebih membutuhkan konsentrasi, ketekunan, dan ilmu pengetahuan yang lebih tinggi. Penguasaan terhadap konsep manajemen adalah kuncinya. Sehingga mampu menjalankan bisnis atas dasar wawasan dan cara pandang ke depan yang akhirnya dapat menjadi pilihan bagi para konsumen bahwa bisnis kita adalah yang terbaik bagi mereka.
2.        Konsep Bisnis Sambil Menjadi Karyawan
Untuk mendorong agar seseorang mempunyai konsep bisnis yang mantap dan mampu mengamalkan dalam aktivitas bisnisnya, maka hendaknya berkeyakinan bahwa:
1)        90% orang kaya itu karena bisnis, bukan menjadi pegawai atau karyawan sebuah perusahaan.
2)        Kemiskinan dan kekafiran merupakan ancaman dan tantangan yang harus dilawan terus.
3)        Berkeyakinanlah bahwa bisnis merupakan peritah terbaik Tuhan dalam mencari nafkah, sehingga dekatkanlah sikap dan tata cara bisnis Anda dengan nilai-nilai spiritual.
3.        Menumbuhkembangkan Insting Bisnis
Insting dapat ditumbuhkembangkan dalam diri Anda. Begitu pula dengan insting dalam berbisnis dapat dilatih. Berikut insting dalam bisnis yang perlu dilatih dan di bina:
1)        Kemampuan membaca pasar, apa yang dibutuhkan masyarakat, produk apa yang sedang dibutuhkan orang lain di sekitar kita.
2)        Kemampuan negosiasi atau tawar-menawar yang baik.
3)        Kemampuan untuk menentukan kapan ia dapat mengambil keuntungan dan kapan saatnya tidak boleh mengambil keuntungan.
4)        Kemampuan untuk mengetahui dan menemukan sumber barang yang paling efisien dengan memperhitungkan semua biaya operasionalnya.
5)        Kemampuan untuk membentuk jiwa yang supel, yaitu dengan membiasakan berkomunikasi dengan senyum, ramah, sopan, menghargai, dan menghormati tanpa mengurangi nilai harga diri kita.
6)        Kemampuan untuk terus berusaha mejadi orang yang dapat dipercaya orang lain.
7)        Kemampuan menilai karakter orang, apakah termasuk orang yang jujur, egois, dapat dipercaya, disiplin dan lain-lain.
8)        Kemampuan membuat administrasi yang baik, khususnya dalam dunia bisnis transaksi jual beli, laporan keuangan, dan lain-lain.
9)        Kemampuan melihat resiko terhadap barang yang diperjualbelikan.
10)    Kemampuan menumbuhkembangkan kreativitas dan inovasi dalam berbisnis.
11)    Kemampuan mengatur keuangan, khususnya agar tidak besar pasak dari pada tiang.
4.        Kuasai Konsep dan Alasan dalam Merintis Sebuah Bisnis
Untuk merintis sebuah bisnis, seorang calon pelaku bisnis harus mempunyai konsep yang jelas dan matang. Untuk melakukan hal ini maka diperlukan beberapa konsep diantaranya:
1)      Mampu melihat keadaan pasar saat ini yang kompleks dan sarat dengan perubahan.
2)      Menjadi mesin penggerak bisnis anda, memahami sumber-sumber baru dari kompetisi yang ada.
3)      Bisa melihat kebutuhan yang diharapkan konsumen.
4)      Berusaha membangun tanggung jawab etika dan moral.
5)      Lakukan inovasi produk, pasar, dan model bisnis, juga model pelayanan.
6)      Arahkan karyawan dalam berkomunikasi kepada konsumen.
7)      Berikan pelayanan kepada konsumen secara lebih personal.
8)      Ukurlah finansial anda dengan jenis bisnis yang dijalankan.
9)      Temukan sebesar mungkin nilai ekonomis dari kegiatan dalam bisnis Anda.
5.        Modal Bisnis
Modal dalam bisnis dapat berupa ilmu pengetahuan, kepribadian, loyalitas, fisik yang kuat, wajah yang cantik/rupawan, kecerdasan, kemampuan berbicara di depan umum, kemampuan mengelola tim, dan lain-lain.
Dalam buku Sokoasih menggunakan rumus:
B - erbasis ilmu
I  - novatif
S - trategi
N - iat Yang Kuat
I  - nformasi dan Teknologi
S - upel                                                        +
 B.I.S.N.I.S                            Sukses
 
    Rumus ini menunjukan bahwa untuk meraih kesuksesan dalam bisnis perlu perpaduan yang saling bersinergi antara unsur-unsur dalam B.I.S.N.I.S tersebut.




Rumus B.I.S.N.I.S sukses dapat diwujudkan dengan prasyarat Anda harus berpegang teguh pada komponen rumus tersebut dan membangunnya seoptimal mungkin dan harus masuk dalam dataran spiritual quotient (SQ).
C.      Inovatif
1.        Inovasi vs Kreativitas
Suatu kreativitas akan bertahan dan dibutuhkan oleh banyak orang apabila selalu dilakukan inovasi terhadap hasil-hasil kreativitas itu sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tokoh sukses di Indonesia adalah Ciputra, seorang legenda raja properti. Dia berkata “bangsa yang maju adalah bangsa yang kreatif”. Sedangkan kreatif berarti sebuah hasil daya khayal yang diwujudkan. Hubungannya dengan albert Einstein yang pernah mengatakan bahwa “khayalan itu lebih utama daripada pengetahuan”.
2.        Sabar Menjalani Proses
Kesabaran harus ditanamkan pada semua orang yang terlibat dalam organisasi bisnis kita. Mungkin dalam tahun-tahun awal sangat berpengaruh pada penghasilan mereka, kesabaran menunggu dengan terus mengembangkan inovasi dan kreativitas adalah kunci dalam memperoleh kesuksesan.
Kesabaran harus ditanamkan walaupun sesungguhnya bisnis kita sudah dikategorikan sukses. Hal tersebut disebabkan bahwa, kesuksesan hari ini tidak menjamin kesuksesan hari esok, apalagi kesuksesan yang sudah berlalu.
3.        Membangun Sebuah Sistem
Rancangan dan pembangunan sebuah sistem pengelolaan usaha dalam sebuah organisasi bisnis adalah mutlak diperlukan, apalagi bagi mereka yang menjalankan bisnis sambil menjadi karyawan di tempat lain, sementara tetap menginginkan bisnisnya menjadi besar dan sukses.
4.        Membangun Kredibilitas
Dalam menjalani hidup ini hendaknya selalu meningkatkan efektifitas dari aktifitas kita untuk menambah ilmu, wawasan, dan khususnya menambah kematangan, kedewasaan, serta kearifan pada diri kita.hal ini disebabkan kehormatan yang hakiki pada diri seseitu tergantung pada ilmu, wawasan dsb. Sehingga seseorang mampu memperoleh kesuksesan dala berbisnis karena adanya kredibilitas/kepercayaan masyarakat kepadanya.
5.        Berubahlah secara Kontinu
Perubahan harus dilakukan secara terus menerus, baik perubahan internal organisasi maupaun perubahan terhadap standar pelayanan kepada konsumen. Perubahan itu tentunya merupakan perubahan kearah yang lebih baik.

6.        Manfaat Momentum
Dalam bisnis yang lebih penting adalah mepertahankan momentum. Hanya saja untuk kasus krisis moneter, setelah satu tahun lebih, momentumnya memang berlalu..
7.        Menambah nilai Pelayanan
Untuk meningkatkan kompetitif adalah dengan menambah nilai pelayanan seperti memberikan layanan komunikasi dengan baik dan menyenangkan. Semua karyawan harus diarahakan dapat memberikan layanan dengan senyum, tatapan mata yang menyejukkan, serta suara yang menyenangkan.
D.      Strategi Untuk Meraih Kemenangan
1.         Memiliki Visi dan Misi
ü  Visi dan Misi harus jelas
Untuk mendirikan sebuah organisasi bisnis harus memeiliki konsep visi dan misi yang matang. Selanjutnya, visi dan misi harus dibarengi dengan konsep manajemen yang jelas.
ü  Libatkan orang-orang positif
Dalam mencari orang-orang yang positif harus dengan hati-hati, dan temukan orang-orang yang jujur dan dapat dipercaya yang mempunyai pengetahuan cukup serta mau mengembangkan ilmu pengetahuan dan potensinya, khususnya yang dapat menerima transfer ilmu dari sang pendiri atau pemilik.
ü  Segera membangun bisnis
Kalau sang pemilik modal sudah mantap untuk melakukan bisnis, sebaiknya segera laksanakan, jangan sampai menunda-nunda yang akhirnya bisa saja idenya direbut oleh orang lain atau didahului orang lain.
ü  Inovasi dan strategi yang variatif
Inovasi dan strategi pemasaran disini dijabarkan dalam bentuk promosi, publikasi, dan variasi strategi.

ü  Belajar dari pengalaman orang lain
Agar memperoleh keberhasilan dalam membangun bisnis, belajarlah dari organisasi-organisasi bisnis yang telah memperoleh keberhasilan atau kesuksesan sekalipun bisnisnya tidak sejenis.
ü  Menjaga hubungan baik dengan lingkungan
Hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar akan sangat penting dalam mempengaruhi kelancaran dan kelangsungan bisnis.
ü  Jadikan kecerdasan spiritual sebagai modal
2.      Strategi Apa yang Akan Anda Lakukan?
Selain visi dan misi, kita juga harus memikirkan strategi apa yanga akan digunakan agar bisnis kita sukses dan lancar.
3.      Memunculkan dan Memertahankan Jiwa Enterpreneur
Jiwa enterpreneur akan menjadikan seseorang cerdas dalam mengelola penghasilan, baik penghasilannya sebagai karyawan atau penghasilannya sebagai pebisnis.
4.      Kemenangan Tim = Simbol Kebersamaan
Kebersamaan yang dilandasi dengan tulus atau ikhlas akan membuahkan kekuatan yang luar biasa, dan ini sangat menunjang pada bisnis kita.
5.      Kesuksesan Bisnis = Kemenangan Tim
Kemenangan untuk meraih kesuksesan adalah bukan punya sang pemilik sendiri, tetapi milik tim seluruh orang yang terlibat di dalamnya.
ü  Integritas
Visi dan misi sang pemilik harus disosialisasikan dengan gamblang kepada seluruh orang yang terlibat di dalamnya sebelum organisasi itu merealisasikan visi dan misinya di lapangan.
ü  Fleksibel
Organisasi harus fleksible dalam menjalankan strategi dengan memanfaatkan peluang yang ada.
ü  Loyalitas
Tentu saja loyalitas semua karyawan dalam sebuah organisasi mutlak diperlukan untuk meraih kesuksesan.
ü  Percaya diri
Bagi mereka yang ingin menjadi besar dan sukses dalam bisnisnya, apalagi sambil jadi karyawan, hal ini sangat penting.
ü  Bertanggung jawab
Sebuah tim tidak mungkin dapat dibangun jika semua yang terlibat di dalamnya tidak mempunyai rasa tanggung jawab.
ü  Sepenuh hati
Karyawan yang bekerja sepenuh hati akan dengan mudah menggait konsumen, bahkan dalam situasi yang sangat sulit pun mereka mampu menyelesaikannya dengan baik.
ü  Disiplin
Disiplin harus dijalani oleh setiap orang dalam organisasi bisnis. Disiplin dalam memberikan pelayanan dengan ramah, sopan, dan menghargai.
6.      Bagaimana Membina Karyawan?
Harus dapat melakukan pembinaan dan pengarahan kepada karyawan untuk bisa dan berani bertindak melakukan sesuatu yang benar demi konsumen.
7.      Membangkitkan dan Mengoptimalkan Potensi Karyawan
Potensi mereka bisa optimal apabila diberikan kesempatan untuk mengembangkan dan memberdayakannya.
8.      Belajar dari Kesalahan
Tunjukkan kepercayaan anda kepada mereka (karyawan), perlakukan mereka dengan hormat, dan percayalah bahwa mereka akan bekerja dengan penuh tanggung jawab sehingga keputusan-keputusan yang terbaiklah yang akan anda peroleh.
9.      Terima Kasih Karyawanku
Jangan segan untuk mengapresiasi kerja mereka apabila mereka telah melakukan semuanya dengan baik.
10.  Jangan Besar Pasak daripada Tiang
Jangan karena untung yang besar, anda lalu menghambur-hamburkan uang yang anda pegang. Ingat, bisnis itu banyak resikonya, jadi anda harus pintar-pintar mengelola keuangan.
11.  Buatlah dan Patuhilah Standar Pelayanan
Organisasi yang bagus selalu menetapkan standar pelayanan dan dikomunikasikan kepada seluruh orang yang terlibat di dalam organisasi itu.
12.  Mengoptimalkan Modal yang Ada
Harus dapat mengoptimalkan modal, karena anda harus melihat betapa besar resiko dalam membangun sebuah bisnis.
E.       Niat yang Kuat
1.         Menanamkan Niat yang Kuat dan Benar
Orang-orang yang memperoleh kesuksesan dalam segala hal itu ternyata hampir semuanya adalah orang-orang yang mempunyai komitmen moral yang sangat tinggi.
Untuk membentuk dan memiliki niat yang lurus, kuat, dan benar, kita bisa melihat dan mencontoh beberapa tokoh bisnis yang dapat dijadikan referensi sehingga kita dapat memetik hikmahnya dan terbentuk niat yang lurus, kuat, dan benar dalam diri kita dalam memulai membangun bisnis. Tokoh tersebut diantaranya:
1)        Jon M. Huntsman
Miliarder Amerika yang paling tidak terkenal, tetapi ia seorang legenda dalam lingkaran bisnis petrokomia. Ia memperoleh pendapatan tahunan mencapai $12 miliar Amerika atau sekitar 108 triliunrupiah per tahun.
2)        Aa Gym
Tokoh ulama dan tokoh besar dalam bisnis yang memiliki ekstra kejujuran. Ia membangun konsep bisnis tidak hanya bertujuan untuk meraih materi saja, tetapi didasarkan kepada kejujuran dan moralitas serta sikap empati kepada orang lain. Aa Gym dalam bisnis berpandangan bahwa niat dan caranyalah yang paling penting, niat kita haruslah bersih, dan caranya pun harus benar.
3)      Bhakty Kasry
Pendiri dan pemilik Pandu Siwi Group. Kunci suksesnya adalah perpaduan niat untuk beribadah dan berbisnis. Bhakty Karsy dengan perusahaannya dan seluruh karyawan memegang prinsip “amanah, bersih, rapih, cepat, telti, dan konsisten”.
2.         Konsisten dalam Setiap Tindakan
Konsistensi tindakan adalah tuntutan dalam setiap aktivitas dengan semua orang, baik yang terlibat secara langsung dalam kegiatan bisnis maupun tidak, terutama dengan konsumen. Oleh karena itu, tindakan konsistensi ini dapat diklasifikasikan dalam dua bagian.
1)      Konsisten internal organisasi
Konsisten internal dimaksudkan bahwa semua orang yang terlibat dalam organisasi selalu menjaga konsistensi masing-masing, yaitu dengan selalu menepati janji.
2)      Konsisten eksternal organisasi
Konsistensi eksternal adalah sikap konsisten terhadap pihak luar, terutama yang berhubungan langsung dangan organisasi bisnis kita. Pihak luar dalam hal ini adalah konsumen dan pesaing. Konsisten dengan konsumen yaitu terjaganya hubungan yang baik, tanamkan pada dir kita bahwa “konsumen adalah raja”. Konsisten dengan pesaing yaitu menghargai dan menghormati para pesaing dan memandangnya justru sebagai pembangkit kreativitas.
3.         Menciptakan Budaya Sopan Santun dan Saling Menghargai
Konsisten dengan semua orang dapat menciptakan budaya sopan santun dan saling menghargai. Niatkan dalam bisnis untuk saling menghargai, baik antara karyawan dengan karyawan, antara karyawan dengan pimpinan, antara karyawan dan pimpinan dengan pemilik.

4.         Membangun Bisnis yang Kokoh
Untuk membangun sebuah bisnis yang kokoh harus mempunyai niat yang kuat dan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1)   Menguasai ilmu
Dengan menguasai ilmu yang berhubungan dengan bisnis tersebut, maka kita bisa membuat konsep manajemen dan memahami pasar sehingga bisa membuat bisnis menjadi besar.
2)   Mempunyai kemampuan untuk mengelola modal dengan baik
Persiapkan diri menjadi orang baik yang tidak membelanjakan uang untuk hal-hal yang tidak perlu, apalagi ke hal-hal negatif yang akan merusak diri sendiri dan kelauarga yang pada akhirnya dapat menjerumuskan kedalam jurang kehancuran.
3)   Mempunyai kemampuan untuk memimpin sebuah tim
Untuk memiliki sebuah organisasi bisnis dan berharap menjadi besar, tentu dibutuhkan sebuah kemampuan untuk mengelola orang lain.
5.         Mengapa Bisnis Memerlukan Para Pelaku yang Profesional dan Bermoral?
Bisnis saat ini bisa dilakukan dengan tanpa batas. Anda harus memiliki kemampuan untuk melakukan bisnis dengan siapapun dan dimanapun sekalipun tidak bertatap muka seperti bisnis online. Oleh karena itu kita harus mempunyai landasan niat dengan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, moral, dan nilai-nilai spiritual.
6.         Jangan Pernah Melakukan Kecurangan, Kebohongan, dan Penipuan
Kesuksesan harus diimpikan dan diimajinasikan, selanjutnya lakukan analisis untuk meraihnya. Untuk meraih impian dan imajinasi itu dibutuhkan pengorbanan, keringat, dorongan, komitmen, integritas, visi, misi, keyakinan, dan niat yang kuat.
Bisnis yang mulia harus dilakukan dengan mulia, adil,transparan, jujur dengan komitmen yang kuat, dan selalu menepati kata-kata, untuk kemudian disertai dengan adanya kemampuan, keberanian, integritas, kelayakan, bahkan kedermawanan.
7.         Menuju pada Bisnis yang Adil, Jujur, dan Tidak Curang
1)        Bisnis yang adil
Bisnis yang adil adalah bisnis yang semua orang merasa puas, tidak ada yang merasa dizalimi, tidak ada yang merasa  teraniaya, dan tidak ada yang sewenang-wenang sekalipun ia adalah pemiliknya.
Untuk menuju bisnis yang sukses, lakukanlah bisnis yang adil di antara karyawan, pimpinan, dan pemilik, bahkan siapa saja termasuk konsumen akan mempunyai perasaan bahagia dan akan sangat mempengaruhi optimalisasi kesuksesan bisnis Anda.
2)        Membangun kejujuran semua orang yang terlibat dalam bisnis
Untuk menuju ke arah bisnis yang sukses, disamping faktor keadilan juga harus dikelola dengan jujur dan transparan. Dampak kejujuran itu juga akan mempengaruhi pola pelayanan yang diberikan oleh para karyawan kepada konsumen. Kejujuran bukan hanya menjadi kewajiban karyawan, tetapi semuan orang yang terlibat dalam bisnis.
3)        Raih kesuksesan tanpa melakukan kecurangan
Tidak curang memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Dengan tdak pernah berlaku curang akan dapat mengantarkan Anda pada kesuksesan yang hakiki.
F.       Informasi dan Teknologi
Teknologi dan iformasi sangat efektif dalam mengatasi berbagai hambatan sosial, jarak, ruang dan waktu untuk melakukan kolaborasi dan komunikasi bisnis. Sehingga untuk meraih kesuksesan bisnis anda harus secara optimal mampu memanfaatkannya.
1.         Gepok Tular Ilmu Pengetahuan
Perkembangan informasi dan teknologi saat ini telah memudahkan kita untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Sehingga sebuah organisasi bisnis jika tidak dapat memanfaatkan informasi dan teknologi itu sesuai dengan kebutuhan dan tantangan saat ini, maka akan berkembang lebih lambat dari pesaingnya, atau mungkin akan mundur secara pelan-pelan dari kompetitifnya pasar.
Langkah-langkah yang dilakukan pemilik bisnis sebagai gepok tular yaitu:
·           Melibatkan orang-orang yang dapat dipercaya untuk terlibat dalam usahanya.
·           Sang pemilik atau pendiri harus mampu menularkan visi dan misi yang ia miliki itu kepada orang-orang kepercayaannya.
·           Para pengelola dapat diberi kesempatan untuk gepok tular pengetahuannya kepada semua orang yang terlibat termasuk kepada pendiri.
2.         Membangun Bisnis dengan Konsep Learning Organization
Konsep Learning Organization atau konsep organisasi pembelajar adalah sebuah konsep yang harus dibudidayakan oleh organisasi bisnis untuk terus mempelajari berbagai strategi, peluang bisnis, pelayanan dan lain sebagainya yang berhubungan dengan konsep untuk meraih kesuksesan dalam bisnisnya.
Menurut Peter Senge ada 5 displin untuk menciptakan organisasi pembelajar yaitu:
1)        Keahlian pribadi (personal mastery)
2)        Berpikir sistem (system thinking)
3)        Membangun visi bersama (shared visioning)
4)        Pembelajaran tim (team learning)
5)        Model mental (mental modeling)
3.         Bisnis untuk Jangka Panjang
Agar bisnis kita memiliki orientasi jangka panjang maka perlu memerhatikan hal-hal berikut ini:
·         Memberikan pelayanan yang baik secara konsisten
·         Jangan berorientasi hanya pada keuntungan uang semata
·         Memberi pelayanan yang mengesankan.

4.         Koordinasi dengan Teknologi dan Informasi
Penggunaan teknologi dan informasi dalam bisnis sangat diperlukan, terutama untuk organisasi bisnis yang ingin menjadi besar. Apalagi bagi mereka yang berbisnis sambil menjadi karyawan, maka komunikasi dengan teknologi akan sering digunakan, baik telepon maupun internet. Teknologi sangat membantu manusia dalam mengatasi berbagai hambatan, seperti jarak, ruang, dan waktu, bahkan tingkat sosial. Dengan teknologi pula sesesorang bisa melakukan bisnis tanpa keluar dari kamarnya.
G.      Supel dalam Bekomunikasi
Supel identik dengan sikap ramah dan harus dimunculkan dengan ikhlas bukan rekayasa karena aturan atau paksaan. Sifat supel juga harus secara konsisten dijaga karena bisnis yang berorientasi jangka panjang harus mampu memberikan peayanan yang baik secara konsisten.
1.         Komunikasi yang Efektif dan Efisien
Keterampilan dalam berkomunikasi dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu sebagai berikut:
1)        Agresif
Dalam organisasi bisnis, komunikasi ini dapat terjadi pada seorang karyawan apabila ia memberikan pelayanan dengan penuh rasa marah, benci dan maunya menjatuhkan orang lain. Komunikasi yang dilakukannnya hanya memuaskan dirinya sendiri tanpa memikirkan perasaan.
2)        Nonasertif
Komunikasi dengan tipe nonasertif adalah cara berkomunikasi sesorang yang menggambarkan ketidakmampuannya mempertahankan hak-hak pribadinya dan membiarkan orang lain melanggarnya.
3)             Asertif
Komunikasi yang dilakukannya memuaskan dirinya dan tetap menghormati dan menghargai perasaan orang lain.komunikasi seperti ini akan membuat bisnis berjalan dengan baik dan meraih kesuksesan. Konsumen akan sangat senang apabila mendapat pelayanan tipe asertif.
2.         Napas dalam Bisnis
Napas sebuah bisnis bisa menjadi baik apabila pelayanan yang diberikan baik. Pelayanan yang diberikan bisa bernilai baik apabila seluruh orang yang terlibat, khususnya bagian pelayanan dapat melakukan komunikasi dan bergaul dengan tipe asertif.
Untuk menjaga napas yang baik bagi bisnis, berikanlah pelayanan yang optimal dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan, yaitu perlu melakukan beberapa hal berikut:
1)        Selalu mencari informasi tentang pasar dan apa yang menjadi kebutuhannya, terutama dalam hal pelayanan.
2)        Mengoptimalkan kinerja SDM, persediaan, dan fasilitas yang ada untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik.
3)        Meningkatkan selalu ilmu pengetahuan dan manajemen bisnis.
4)        Selalu melakukan inovasi dalam segala hal
5)        Menjaga mutu dan kualitas produk
6)        Meningkatkan mutu pelayanan.
3.         Nyawa dalam Bisnis
Ilmu pengetahuan yang lebih baik akan mampu memberikan jaminan kepada para pelaku bisnis dalam memperoleh kesuksesan. Hidup tidaknya sebuah bisnis adalah tergantung dari ada tidaknya konsumen. Nyawa menggambarkan hidup tidaknya suatu makhluk. Apabila suatu organisasi bisnis ingin hidup dan mengembangkan bisnis yang berorientasi jangka panjang maka hendaknya kita dapat menjaga dan memelihara “nyawa” bisnis itu, yaitu dengan memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

4.         Raih Impian Anda
Impian dalam berbisnis itu akan dapat terwujud apabila memperhatikan enam jurus sederhana:
1)      B   : Berbasis Ilmu
Mulailah berbisnis dengan menguasai ilmunya., sebaliknya jangan mencoba-coba memulai wirausaha kalau anda buta dalam bidang itu.
2)      I     : Inovatif dalam menjalankannya
Mengembangkan kreasi dalam bisnis adalah sangat penting karena para pesaing anda selalu melakukan itu. Apabila anda tidak mempunyai inovasi, maka bersiap-siaplah untuk mundur dari gelanggang bisnis.
3)      S    : Strategi untuk meraih kemenangan
Pandanglah organisasi anda sebagai sebuah tim dan kesuksesannya adalah kesuksesan tim bukan hanya sebagai kesuksesan anda pribadi. Kemudian strategi dasar yang harus dipertahankan adalah berpegang teguh pada pepatah “jangan besar pasak daripada tiang”
4)      N   : Niat yang kuat
Tanamkan niat yang kuat dan benar. Untuk itu, biasakan diri anda konsisten dalam setiap tindakan atau perbuatan. Niatkan juga untuk berbisnis dengan menjunjung tinggi nilai social, saling menghormati dan menghargai agar tercipta budaya sopan santun.
5)      I     :Informasi dan teknologi selalu dikembangkan
Mempelajari perkembangan informasi dan teknologi adalah sangat penting untuk diterapkan sebagai strategi dan inovasi. Informasikan setiap perkembangan itu dan tularkan kepada seluruh karyawan sepanjang dinilai mereka memerlukan itu.
6)      S    : Supel dalam berkomunikasi
Terapkanlah metode komunikasi yang efisien sehingga pelayanan sebagai napas bisnis anda dapat berjalan dengan baik yang pada akhirnya akan mampu membuat nyawa bisnis anda bertahan lama, bahkan dapat berkembang secara lebih optimal.
BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Untuk menjadi entrepreneur yang sukses tidaklah mudah. Orang-orang yang sukses dalam bisnis ialah orang-orang yang mempunyai visi dan misi, keterampilan, keberanian dan keyakinan, integritas dan komitmen moral yang tinggi, serta tidak sekali-kali mencoba berbuat dusta dan bohong. Bisnis yang sukses harus diniatkan dalam diri, tanamkan pada diri untuk memiliki komitmen moral yang tinggi dalam setiap bertransaksi dengan semua orang.
Pesan yang selalu Hermawan Sukoasih tuturkan adalah kesuksesan harus diimpikan dan diimajinasikan, selanjutnya lakukan analisis untuk meraihnya. Lakukanlah bisnis yang mulia, adil, transparan, jujur dengan komitmen yang kuat, dan selalu tepati janji, untuk kemudian disertai dengan adanya kemampuan, keberanian, integritas, kelayakan dan kedermawanan.


DAFTAR PUSTAKA

Sukoasih, Hermawan. 2009. Bisnis Sambil Jadi Karyawan “6 Jurus Menuju Bisnis yang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar