BAB II
ISI
Buku yang berjudul “Bisnis Sukses Sambil Jadi Karyawan (6
Jurus Menuju Bisnis yang Sukses)” karya Hermawan Sukoasih terdiri dari 6 bab.
Dimana pada pendahuluan dikisahkan tentang pengalaman beliau masa kecilnya dari
seorang yang mengantarkan jualan hasil buatan ibundanya ke warung-warung hingga
ia telah berhasil menjadi seorang karyawan di Departemen Keuangan RI sekaligus
menjadi bos di perusahaannya sendiri di bidang perbengkelan. Berikut akan
dipaparkan tentang jurus-jurus menuju bisnis yang sukses.
A.
Bisnis
dengan Cara Cerdas
Anda semua punya peluang dan kesempatan yang sama. Bukan
hanya bagi mereka yang berpendidikan tinggi atau mereka yang mempunyai modal
besar atau mereka yang memang orang tuanya sudah mempunyai bisnis. Bahkan
seorang karyawan pun mempunyai peluang yang sama.
Dalam buku ini disebutkan beberapa jurus menuju bisnis
yang sukses ala Hermawan Sukoasih yaitu:
Berbasis Ilmu…. sehingga anda dapat
melakukannya
Inovasi dan dapat menemukan berbagai
Strategi yang sesuai dengan Anda,
kemudian
Niat yang kuat tidak mudah menyerah, untuk selanjutnya
ikuti selalu perkembangan
Informasi dan teknologi, dan yang
terakhir jadilah Anda orang yang
Supel dalam erkomunikasi dengan semua
orang
B.
Berbasis
Ilmu Pengetahuan
1.
Latar Belakang Bisnis Sambil Jadi
Karyawan
Untuk dapat melakukan bisnis sambil jadi karyawan,
tentunya lebih membutuhkan konsentrasi, ketekunan, dan ilmu pengetahuan yang
lebih tinggi. Penguasaan terhadap konsep manajemen adalah kuncinya. Sehingga
mampu menjalankan bisnis atas dasar wawasan dan cara pandang ke depan yang
akhirnya dapat menjadi pilihan bagi para konsumen bahwa bisnis kita adalah yang
terbaik bagi mereka.
2.
Konsep Bisnis Sambil Menjadi Karyawan
Untuk mendorong agar seseorang mempunyai konsep bisnis
yang mantap dan mampu mengamalkan dalam aktivitas bisnisnya, maka hendaknya
berkeyakinan bahwa:
1)
90% orang kaya itu karena bisnis, bukan
menjadi pegawai atau karyawan sebuah perusahaan.
2)
Kemiskinan dan kekafiran merupakan
ancaman dan tantangan yang harus dilawan terus.
3)
Berkeyakinanlah bahwa bisnis merupakan
peritah terbaik Tuhan dalam mencari nafkah, sehingga dekatkanlah sikap dan tata
cara bisnis Anda dengan nilai-nilai spiritual.
3.
Menumbuhkembangkan Insting Bisnis
Insting dapat ditumbuhkembangkan dalam diri Anda. Begitu
pula dengan insting dalam berbisnis dapat dilatih. Berikut insting dalam bisnis
yang perlu dilatih dan di bina:
1)
Kemampuan membaca pasar, apa yang
dibutuhkan masyarakat, produk apa yang sedang dibutuhkan orang lain di sekitar
kita.
2)
Kemampuan negosiasi atau tawar-menawar
yang baik.
3)
Kemampuan untuk menentukan kapan ia
dapat mengambil keuntungan dan kapan saatnya tidak boleh mengambil keuntungan.
4)
Kemampuan untuk mengetahui dan menemukan
sumber barang yang paling efisien dengan memperhitungkan semua biaya
operasionalnya.
5)
Kemampuan untuk membentuk jiwa yang supel,
yaitu dengan membiasakan berkomunikasi dengan senyum, ramah, sopan, menghargai,
dan menghormati tanpa mengurangi nilai harga diri kita.
6)
Kemampuan untuk terus berusaha mejadi
orang yang dapat dipercaya orang lain.
7)
Kemampuan menilai karakter orang, apakah
termasuk orang yang jujur, egois, dapat dipercaya, disiplin dan lain-lain.
8)
Kemampuan membuat administrasi yang baik,
khususnya dalam dunia bisnis transaksi jual beli, laporan keuangan, dan
lain-lain.
9)
Kemampuan melihat resiko terhadap barang
yang diperjualbelikan.
10) Kemampuan
menumbuhkembangkan kreativitas dan inovasi dalam berbisnis.
11) Kemampuan
mengatur keuangan, khususnya agar tidak besar pasak dari pada tiang.
4.
Kuasai Konsep dan Alasan dalam Merintis
Sebuah Bisnis
Untuk merintis sebuah bisnis, seorang calon pelaku bisnis harus
mempunyai konsep yang jelas dan matang. Untuk melakukan hal ini maka diperlukan
beberapa konsep diantaranya:
1) Mampu
melihat keadaan pasar saat ini yang kompleks dan sarat dengan perubahan.
2) Menjadi
mesin penggerak bisnis anda, memahami sumber-sumber baru dari kompetisi yang
ada.
3) Bisa
melihat kebutuhan yang diharapkan konsumen.
4) Berusaha
membangun tanggung jawab etika dan moral.
5) Lakukan
inovasi produk, pasar, dan model bisnis, juga model pelayanan.
6) Arahkan
karyawan dalam berkomunikasi kepada konsumen.
7) Berikan
pelayanan kepada konsumen secara lebih personal.
8) Ukurlah
finansial anda dengan jenis bisnis yang dijalankan.
9) Temukan
sebesar mungkin nilai ekonomis dari kegiatan dalam bisnis Anda.
5.
Modal Bisnis
Modal dalam bisnis dapat berupa ilmu pengetahuan, kepribadian, loyalitas,
fisik yang kuat, wajah yang cantik/rupawan, kecerdasan, kemampuan berbicara di
depan umum, kemampuan mengelola tim, dan lain-lain.
Dalam buku Sokoasih menggunakan rumus:
B - erbasis ilmu
I
- novatif
S - trategi
N - iat Yang Kuat
I - nformasi dan Teknologi
S - upel +
B.I.S.N.I.S Sukses
|
Rumus ini
menunjukan bahwa untuk meraih kesuksesan dalam bisnis perlu perpaduan yang
saling bersinergi antara unsur-unsur dalam B.I.S.N.I.S tersebut.
Rumus B.I.S.N.I.S sukses dapat diwujudkan dengan prasyarat
Anda harus berpegang teguh pada komponen rumus tersebut dan membangunnya
seoptimal mungkin dan harus masuk dalam dataran spiritual quotient (SQ).
C.
Inovatif
1.
Inovasi vs Kreativitas
Suatu kreativitas akan bertahan dan dibutuhkan oleh banyak
orang apabila selalu dilakukan inovasi terhadap hasil-hasil kreativitas itu
sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tokoh sukses di Indonesia adalah
Ciputra, seorang legenda raja properti. Dia berkata “bangsa yang maju adalah bangsa yang kreatif”.
Sedangkan kreatif berarti sebuah hasil daya khayal yang diwujudkan. Hubungannya
dengan albert Einstein yang pernah mengatakan bahwa “khayalan itu lebih utama
daripada pengetahuan”.
2.
Sabar Menjalani Proses
Kesabaran harus ditanamkan pada semua orang yang terlibat
dalam organisasi bisnis kita. Mungkin dalam tahun-tahun awal sangat berpengaruh pada
penghasilan mereka, kesabaran menunggu dengan terus mengembangkan inovasi dan
kreativitas adalah kunci dalam memperoleh kesuksesan.
Kesabaran harus ditanamkan walaupun sesungguhnya bisnis kita sudah
dikategorikan sukses. Hal tersebut disebabkan bahwa, kesuksesan hari ini tidak menjamin kesuksesan hari esok, apalagi
kesuksesan yang sudah berlalu.
3.
Membangun Sebuah Sistem
Rancangan dan pembangunan sebuah sistem pengelolaan usaha
dalam sebuah organisasi bisnis adalah mutlak diperlukan, apalagi bagi mereka
yang menjalankan bisnis sambil menjadi karyawan di tempat lain, sementara tetap
menginginkan bisnisnya menjadi besar dan sukses.
4.
Membangun Kredibilitas
Dalam menjalani hidup ini hendaknya selalu meningkatkan
efektifitas dari aktifitas kita untuk menambah ilmu, wawasan, dan khususnya menambah
kematangan, kedewasaan, serta kearifan pada diri kita.hal ini disebabkan
kehormatan yang hakiki pada diri seseitu tergantung pada ilmu, wawasan dsb.
Sehingga seseorang mampu memperoleh kesuksesan dala berbisnis karena adanya
kredibilitas/kepercayaan
masyarakat kepadanya.
5.
Berubahlah secara Kontinu
Perubahan harus dilakukan secara terus menerus, baik
perubahan internal organisasi maupaun perubahan terhadap standar pelayanan
kepada konsumen. Perubahan itu tentunya merupakan perubahan kearah yang lebih
baik.
6.
Manfaat Momentum
Dalam bisnis yang lebih penting adalah mepertahankan
momentum. Hanya saja untuk kasus krisis moneter, setelah satu tahun lebih,
momentumnya memang berlalu..
7.
Menambah nilai Pelayanan
Untuk meningkatkan kompetitif adalah dengan menambah nilai
pelayanan seperti memberikan layanan komunikasi dengan baik dan menyenangkan. Semua karyawan
harus diarahakan dapat memberikan layanan dengan senyum, tatapan mata yang menyejukkan,
serta suara yang menyenangkan.
D.
Strategi
Untuk Meraih Kemenangan
1.
Memiliki
Visi dan Misi
ü
Visi
dan Misi harus jelas
Untuk mendirikan sebuah organisasi bisnis harus memeiliki
konsep visi dan misi yang matang. Selanjutnya, visi dan misi harus dibarengi
dengan konsep manajemen yang jelas.
ü
Libatkan
orang-orang positif
Dalam mencari orang-orang yang positif harus dengan
hati-hati, dan temukan orang-orang yang jujur dan dapat dipercaya yang mempunyai
pengetahuan cukup serta mau mengembangkan ilmu pengetahuan dan potensinya,
khususnya yang dapat menerima transfer ilmu dari sang pendiri atau pemilik.
ü
Segera
membangun bisnis
Kalau sang pemilik modal sudah mantap untuk melakukan bisnis,
sebaiknya segera laksanakan, jangan sampai menunda-nunda yang akhirnya bisa
saja idenya direbut oleh orang lain atau didahului orang lain.
ü
Inovasi
dan strategi yang variatif
Inovasi dan strategi pemasaran disini dijabarkan dalam bentuk
promosi, publikasi, dan variasi strategi.
ü
Belajar
dari pengalaman orang lain
Agar memperoleh keberhasilan dalam membangun bisnis,
belajarlah dari organisasi-organisasi bisnis yang telah memperoleh keberhasilan
atau kesuksesan sekalipun bisnisnya tidak sejenis.
ü
Menjaga
hubungan baik dengan lingkungan
Hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar akan sangat
penting dalam mempengaruhi kelancaran dan kelangsungan bisnis.
ü
Jadikan
kecerdasan spiritual sebagai modal
2.
Strategi
Apa yang Akan Anda Lakukan?
Selain visi dan misi, kita juga harus memikirkan strategi apa
yanga akan digunakan agar bisnis kita sukses dan lancar.
3.
Memunculkan
dan Memertahankan Jiwa Enterpreneur
Jiwa enterpreneur akan menjadikan seseorang cerdas dalam
mengelola penghasilan, baik penghasilannya sebagai karyawan atau penghasilannya
sebagai pebisnis.
4.
Kemenangan
Tim = Simbol Kebersamaan
Kebersamaan yang dilandasi dengan tulus atau ikhlas akan
membuahkan kekuatan yang luar biasa, dan ini sangat menunjang pada bisnis kita.
5.
Kesuksesan
Bisnis = Kemenangan Tim
Kemenangan untuk meraih kesuksesan adalah bukan punya sang
pemilik sendiri, tetapi milik tim seluruh orang yang terlibat di dalamnya.
ü
Integritas
Visi dan misi sang pemilik harus disosialisasikan dengan
gamblang kepada seluruh orang yang terlibat di dalamnya sebelum organisasi itu
merealisasikan visi dan misinya di lapangan.
ü
Fleksibel
Organisasi harus fleksible dalam menjalankan strategi dengan
memanfaatkan peluang yang ada.
ü
Loyalitas
Tentu saja loyalitas semua karyawan dalam sebuah organisasi
mutlak diperlukan untuk meraih kesuksesan.
ü
Percaya
diri
Bagi mereka yang ingin menjadi besar dan sukses dalam
bisnisnya, apalagi sambil jadi karyawan, hal ini sangat penting.
ü
Bertanggung
jawab
Sebuah tim tidak mungkin dapat dibangun jika semua yang
terlibat di dalamnya tidak mempunyai rasa tanggung jawab.
ü
Sepenuh
hati
Karyawan yang bekerja sepenuh hati akan dengan mudah menggait
konsumen, bahkan dalam situasi yang sangat sulit pun mereka mampu
menyelesaikannya dengan baik.
ü
Disiplin
Disiplin harus dijalani oleh setiap orang dalam organisasi bisnis.
Disiplin dalam memberikan pelayanan dengan ramah, sopan, dan menghargai.
6.
Bagaimana
Membina Karyawan?
Harus dapat melakukan pembinaan dan pengarahan kepada
karyawan untuk bisa dan berani bertindak melakukan sesuatu yang benar demi
konsumen.
7.
Membangkitkan
dan Mengoptimalkan Potensi Karyawan
Potensi mereka bisa optimal apabila diberikan kesempatan
untuk mengembangkan dan memberdayakannya.
8.
Belajar
dari Kesalahan
Tunjukkan kepercayaan anda kepada mereka (karyawan),
perlakukan mereka dengan hormat, dan percayalah bahwa mereka akan bekerja
dengan penuh tanggung jawab sehingga keputusan-keputusan yang terbaiklah yang
akan anda peroleh.
9.
Terima
Kasih Karyawanku
Jangan segan untuk mengapresiasi kerja mereka apabila mereka
telah melakukan semuanya dengan baik.
10. Jangan Besar Pasak
daripada Tiang
Jangan karena untung yang besar, anda lalu
menghambur-hamburkan uang yang anda pegang. Ingat, bisnis itu banyak resikonya,
jadi anda harus pintar-pintar mengelola keuangan.
11. Buatlah dan Patuhilah Standar Pelayanan
Organisasi yang bagus selalu menetapkan standar pelayanan dan
dikomunikasikan kepada seluruh orang yang terlibat di dalam organisasi itu.
12. Mengoptimalkan Modal yang Ada
Harus dapat mengoptimalkan modal, karena anda harus melihat
betapa besar resiko dalam membangun sebuah bisnis.
E.
Niat
yang Kuat
1.
Menanamkan
Niat yang Kuat dan Benar
Orang-orang yang
memperoleh kesuksesan dalam segala hal itu ternyata hampir semuanya adalah
orang-orang yang mempunyai komitmen moral yang sangat tinggi.
Untuk membentuk dan
memiliki niat yang lurus, kuat, dan benar, kita bisa melihat dan mencontoh
beberapa tokoh bisnis yang dapat dijadikan referensi sehingga kita dapat
memetik hikmahnya dan terbentuk niat yang lurus, kuat, dan benar dalam diri
kita dalam memulai membangun bisnis. Tokoh tersebut diantaranya:
1)
Jon M.
Huntsman
Miliarder Amerika yang paling tidak terkenal, tetapi ia
seorang legenda dalam lingkaran bisnis petrokomia. Ia memperoleh pendapatan
tahunan mencapai $12 miliar Amerika atau sekitar 108 triliunrupiah per tahun.
2)
Aa Gym
Tokoh ulama dan tokoh besar dalam bisnis yang memiliki ekstra
kejujuran. Ia membangun konsep bisnis tidak hanya bertujuan untuk meraih materi
saja, tetapi didasarkan kepada kejujuran dan moralitas serta sikap empati
kepada orang lain. Aa Gym dalam bisnis berpandangan bahwa niat dan caranyalah
yang paling penting, niat kita haruslah bersih, dan caranya pun harus benar.
3)
Bhakty
Kasry
Pendiri dan pemilik Pandu Siwi Group. Kunci suksesnya adalah
perpaduan niat untuk beribadah dan berbisnis. Bhakty Karsy dengan perusahaannya
dan seluruh karyawan memegang prinsip “amanah, bersih, rapih, cepat, telti, dan
konsisten”.
2.
Konsisten
dalam Setiap Tindakan
Konsistensi tindakan
adalah tuntutan dalam setiap aktivitas dengan semua orang, baik yang terlibat
secara langsung dalam kegiatan bisnis maupun tidak, terutama dengan konsumen.
Oleh karena itu, tindakan konsistensi ini dapat diklasifikasikan dalam dua
bagian.
1)
Konsisten
internal organisasi
Konsisten internal dimaksudkan bahwa semua orang yang
terlibat dalam organisasi selalu menjaga konsistensi masing-masing, yaitu
dengan selalu menepati janji.
2)
Konsisten
eksternal organisasi
Konsistensi eksternal adalah sikap konsisten terhadap pihak
luar, terutama yang berhubungan langsung dangan organisasi bisnis kita. Pihak
luar dalam hal ini adalah konsumen dan pesaing. Konsisten dengan konsumen yaitu
terjaganya hubungan yang baik, tanamkan pada dir kita bahwa “konsumen adalah
raja”. Konsisten dengan pesaing yaitu menghargai dan menghormati para pesaing
dan memandangnya justru sebagai pembangkit kreativitas.
3.
Menciptakan
Budaya Sopan Santun dan Saling Menghargai
Konsisten dengan semua
orang dapat menciptakan budaya sopan santun dan saling menghargai. Niatkan dalam bisnis untuk saling menghargai, baik antara
karyawan dengan karyawan, antara karyawan dengan pimpinan, antara karyawan dan
pimpinan dengan pemilik.
4.
Membangun
Bisnis yang Kokoh
Untuk membangun sebuah
bisnis yang kokoh harus mempunyai niat yang kuat dan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1)
Menguasai
ilmu
Dengan menguasai ilmu yang berhubungan dengan bisnis
tersebut, maka kita bisa membuat konsep manajemen dan memahami pasar sehingga
bisa membuat bisnis menjadi besar.
2)
Mempunyai
kemampuan untuk mengelola modal dengan baik
Persiapkan diri menjadi orang baik yang tidak membelanjakan
uang untuk hal-hal yang tidak perlu, apalagi ke hal-hal negatif yang akan
merusak diri sendiri dan kelauarga yang pada akhirnya dapat menjerumuskan
kedalam jurang kehancuran.
3)
Mempunyai
kemampuan untuk memimpin sebuah tim
Untuk memiliki sebuah organisasi bisnis dan berharap menjadi
besar, tentu dibutuhkan sebuah kemampuan untuk mengelola orang lain.
5.
Mengapa
Bisnis Memerlukan Para Pelaku yang Profesional dan Bermoral?
Bisnis saat ini bisa
dilakukan dengan tanpa batas. Anda harus memiliki kemampuan untuk melakukan
bisnis dengan siapapun dan dimanapun sekalipun tidak bertatap muka seperti
bisnis online. Oleh karena itu kita harus mempunyai landasan niat dengan selalu
menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, moral, dan nilai-nilai spiritual.
6.
Jangan
Pernah Melakukan Kecurangan, Kebohongan, dan Penipuan
Kesuksesan harus
diimpikan dan diimajinasikan, selanjutnya lakukan analisis untuk meraihnya.
Untuk meraih impian dan imajinasi itu dibutuhkan pengorbanan, keringat,
dorongan, komitmen, integritas, visi, misi, keyakinan, dan niat yang kuat.
Bisnis yang mulia harus
dilakukan dengan mulia, adil,transparan, jujur dengan komitmen yang kuat, dan
selalu menepati kata-kata, untuk kemudian disertai dengan adanya kemampuan,
keberanian, integritas, kelayakan, bahkan kedermawanan.
7.
Menuju
pada Bisnis yang Adil, Jujur, dan Tidak Curang
1)
Bisnis
yang adil
Bisnis yang adil adalah
bisnis yang semua orang merasa puas, tidak ada yang merasa dizalimi, tidak ada
yang merasa teraniaya, dan tidak ada
yang sewenang-wenang sekalipun ia adalah pemiliknya.
Untuk menuju bisnis
yang sukses, lakukanlah bisnis yang adil di antara karyawan, pimpinan, dan
pemilik, bahkan siapa saja termasuk konsumen akan mempunyai perasaan bahagia
dan akan sangat mempengaruhi optimalisasi kesuksesan bisnis Anda.
2)
Membangun
kejujuran semua orang yang terlibat dalam bisnis
Untuk menuju ke arah
bisnis yang sukses, disamping faktor keadilan juga harus dikelola dengan jujur
dan transparan. Dampak kejujuran itu juga akan
mempengaruhi pola pelayanan yang diberikan oleh para karyawan kepada konsumen.
Kejujuran bukan hanya menjadi kewajiban karyawan, tetapi semuan orang yang
terlibat dalam bisnis.
3)
Raih
kesuksesan tanpa melakukan kecurangan
Tidak curang memiliki
nilai spiritual yang sangat tinggi. Dengan tdak pernah berlaku curang akan
dapat mengantarkan Anda pada kesuksesan yang hakiki.
F.
Informasi
dan Teknologi
Teknologi dan iformasi sangat efektif dalam mengatasi
berbagai hambatan sosial, jarak, ruang dan waktu untuk melakukan kolaborasi dan
komunikasi bisnis. Sehingga untuk meraih kesuksesan bisnis anda harus secara
optimal mampu memanfaatkannya.
1.
Gepok Tular Ilmu Pengetahuan
Perkembangan informasi dan teknologi saat ini telah
memudahkan kita untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Sehingga sebuah organisasi
bisnis jika tidak dapat memanfaatkan informasi dan teknologi itu sesuai dengan
kebutuhan dan tantangan saat ini, maka akan berkembang lebih lambat dari
pesaingnya, atau mungkin akan mundur secara pelan-pelan dari kompetitifnya
pasar.
Langkah-langkah yang dilakukan pemilik bisnis sebagai gepok
tular yaitu:
·
Melibatkan
orang-orang yang dapat dipercaya untuk terlibat dalam usahanya.
·
Sang
pemilik atau pendiri harus mampu menularkan visi dan misi yang ia miliki itu
kepada orang-orang kepercayaannya.
·
Para
pengelola dapat diberi kesempatan untuk gepok tular pengetahuannya kepada semua
orang yang terlibat termasuk kepada pendiri.
2.
Membangun
Bisnis dengan Konsep Learning Organization
Konsep Learning
Organization atau konsep organisasi pembelajar adalah sebuah konsep yang harus dibudidayakan oleh organisasi bisnis untuk terus
mempelajari berbagai strategi, peluang bisnis, pelayanan dan lain sebagainya
yang berhubungan dengan konsep untuk meraih kesuksesan dalam bisnisnya.
Menurut Peter Senge ada 5 displin untuk menciptakan organisasi
pembelajar yaitu:
1)
Keahlian
pribadi (personal mastery)
2)
Berpikir
sistem (system thinking)
3)
Membangun
visi bersama (shared visioning)
4)
Pembelajaran
tim (team learning)
5)
Model
mental (mental modeling)
3.
Bisnis
untuk Jangka Panjang
Agar bisnis kita memiliki orientasi jangka panjang maka perlu
memerhatikan hal-hal berikut ini:
·
Memberikan
pelayanan yang baik secara konsisten
·
Jangan
berorientasi hanya pada keuntungan uang semata
·
Memberi
pelayanan yang mengesankan.
4.
Koordinasi
dengan Teknologi dan Informasi
Penggunaan teknologi dan informasi dalam bisnis sangat
diperlukan, terutama untuk organisasi bisnis yang ingin menjadi besar. Apalagi
bagi mereka yang berbisnis sambil menjadi karyawan, maka komunikasi dengan
teknologi akan sering digunakan, baik telepon maupun internet. Teknologi sangat
membantu manusia dalam mengatasi berbagai hambatan, seperti jarak, ruang, dan
waktu, bahkan tingkat sosial. Dengan teknologi pula
sesesorang bisa melakukan bisnis tanpa keluar dari kamarnya.
G. Supel dalam Bekomunikasi
Supel identik dengan sikap ramah dan harus dimunculkan dengan
ikhlas bukan rekayasa karena aturan atau paksaan. Sifat supel juga harus secara
konsisten dijaga karena bisnis yang berorientasi jangka panjang harus mampu
memberikan peayanan yang baik secara konsisten.
1.
Komunikasi
yang Efektif dan Efisien
Keterampilan dalam berkomunikasi dapat dibagi menjadi tiga
tipe, yaitu sebagai berikut:
1)
Agresif
Dalam organisasi bisnis, komunikasi ini dapat terjadi pada
seorang karyawan apabila ia memberikan pelayanan dengan penuh rasa marah, benci
dan maunya menjatuhkan orang lain. Komunikasi yang dilakukannnya hanya
memuaskan dirinya sendiri tanpa memikirkan perasaan.
2)
Nonasertif
Komunikasi dengan tipe nonasertif adalah cara berkomunikasi
sesorang yang menggambarkan ketidakmampuannya mempertahankan hak-hak pribadinya
dan membiarkan orang lain melanggarnya.
3)
Asertif
Komunikasi yang dilakukannya memuaskan dirinya dan tetap
menghormati dan menghargai perasaan orang lain.komunikasi seperti ini akan
membuat bisnis berjalan dengan baik dan meraih kesuksesan. Konsumen akan sangat
senang apabila mendapat pelayanan tipe asertif.
2.
Napas
dalam Bisnis
Napas sebuah bisnis bisa menjadi baik
apabila pelayanan yang diberikan baik. Pelayanan yang diberikan bisa bernilai baik apabila seluruh orang yang terlibat, khususnya
bagian pelayanan dapat melakukan komunikasi dan bergaul dengan tipe asertif.
Untuk menjaga napas yang baik bagi bisnis, berikanlah
pelayanan yang optimal dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan, yaitu perlu
melakukan beberapa hal berikut:
1)
Selalu
mencari informasi tentang pasar dan apa yang menjadi kebutuhannya, terutama
dalam hal pelayanan.
2)
Mengoptimalkan
kinerja SDM, persediaan, dan fasilitas yang ada untuk dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik.
3)
Meningkatkan
selalu ilmu pengetahuan dan manajemen bisnis.
4)
Selalu
melakukan inovasi dalam segala hal
5)
Menjaga
mutu dan kualitas produk
6)
Meningkatkan
mutu pelayanan.
3.
Nyawa
dalam Bisnis
Ilmu pengetahuan yang lebih baik akan mampu memberikan
jaminan kepada para pelaku bisnis dalam memperoleh kesuksesan. Hidup tidaknya
sebuah bisnis adalah tergantung dari ada tidaknya konsumen. Nyawa menggambarkan
hidup tidaknya suatu makhluk. Apabila suatu organisasi bisnis ingin hidup dan
mengembangkan bisnis yang berorientasi jangka panjang maka hendaknya kita dapat
menjaga dan memelihara “nyawa” bisnis itu, yaitu dengan memberikan pelayanan
kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.
4.
Raih Impian Anda
Impian dalam berbisnis itu akan dapat terwujud apabila
memperhatikan enam jurus sederhana:
1)
B : Berbasis Ilmu
Mulailah berbisnis dengan menguasai ilmunya., sebaliknya
jangan mencoba-coba memulai wirausaha kalau anda buta dalam bidang itu.
2)
I : Inovatif dalam menjalankannya
Mengembangkan kreasi dalam bisnis adalah sangat penting
karena para pesaing anda selalu melakukan itu. Apabila anda tidak mempunyai
inovasi, maka bersiap-siaplah untuk mundur dari gelanggang bisnis.
3)
S : Strategi untuk meraih kemenangan
Pandanglah organisasi anda sebagai sebuah tim dan
kesuksesannya adalah kesuksesan tim bukan hanya sebagai kesuksesan anda
pribadi. Kemudian strategi dasar yang harus dipertahankan adalah berpegang
teguh pada pepatah “jangan besar pasak daripada tiang”
4)
N : Niat yang kuat
Tanamkan niat yang kuat dan benar. Untuk itu, biasakan diri
anda konsisten dalam setiap tindakan atau perbuatan. Niatkan juga untuk
berbisnis dengan menjunjung tinggi nilai social, saling menghormati dan
menghargai agar tercipta budaya sopan santun.
5)
I :Informasi dan teknologi selalu
dikembangkan
Mempelajari perkembangan informasi dan teknologi adalah
sangat penting untuk diterapkan sebagai strategi dan inovasi. Informasikan
setiap perkembangan itu dan tularkan kepada seluruh karyawan sepanjang dinilai
mereka memerlukan itu.
6)
S : Supel dalam berkomunikasi
Terapkanlah metode komunikasi yang efisien sehingga pelayanan
sebagai napas bisnis anda dapat berjalan dengan baik yang pada akhirnya akan
mampu membuat nyawa bisnis anda bertahan lama, bahkan dapat berkembang secara
lebih optimal.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Untuk menjadi entrepreneur yang sukses
tidaklah mudah. Orang-orang yang sukses dalam bisnis ialah orang-orang yang
mempunyai visi dan misi, keterampilan, keberanian dan keyakinan, integritas dan
komitmen moral yang tinggi, serta tidak sekali-kali mencoba berbuat dusta dan
bohong. Bisnis yang sukses harus diniatkan dalam diri, tanamkan pada diri untuk
memiliki komitmen moral yang tinggi dalam setiap bertransaksi dengan semua
orang.
Pesan yang selalu Hermawan Sukoasih
tuturkan adalah kesuksesan harus diimpikan dan diimajinasikan, selanjutnya
lakukan analisis untuk meraihnya. Lakukanlah bisnis yang mulia, adil,
transparan, jujur dengan komitmen yang kuat, dan selalu tepati janji, untuk
kemudian disertai dengan adanya kemampuan, keberanian, integritas, kelayakan
dan kedermawanan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar