Cari Blog Ini

Selasa, 14 Mei 2013

bag.3


TIGA
Setelah lima jam menempuh perjalanan Jakarta-Bandung yang lumayan melelahkan, akhirnya aku bisa menginjakan kakiku di Tanah Sunda yang kata orang merupakn kota yang ramah. Oh ya??
Dari terminal Leuwi Panjang, tak ada tempat yang bisa dituju. Maklum saja aku tidak memiliki anggota keluarga maupun saudara disini.
Sesuai dengan rencana sebelumnya, langkah pertama akupun mencari informasi mengenai rumah kontrakan yang tentunya hemat sesuai dengan keadaan dompetku saat itu. Berdasaarkan survey yang saya lakukan ke beberapa orang, maka kuputuskan untuk mencarinya di daerah Cimahi. Akhirnya, dengan perjuangan tidak sebentar, aku bisa mendapatkan tempat kontrakan yang sesuai dengan keadaan keuanganku saat itu.
Esok harinya akupun, meluncurkan rencanku yang kedua, yaitu mencari informasi lowongan kerja.  Dan ternyata, mencari lowongan kerja untuk lulusan SMA sangat sulit, Hari demi hari, minggu demi minggu sudah kulalui tapi panggilan kerja pun tak jua kunjung datang.
Sudah genap sebulan aku meninggalkan rumah. Dengan sisa uang, yang semakin hari semakin menipis, aku pun mencoba bertahan di atas puing-puing kehidupan yang mulai rapuh. Aku merasakan kehidupanku menukik tajam. Sebuah resiko yang harus aku hadapi atas keputusanku, meski sejujurnya aku tak menyangka akan seberat ini.
Tiba-tiba pikiranku melayang jauh, merindukan yang nun jauh disana.
“Ibu, Rayhan…” ucapku lirih
Seketika airmataku meleleh tak terkendali.
Tak bisaa dipungkiri, kasih sayangku terhadap mereka masih tumbuh dalam hatiku yang menjelma menjadi kerinduan yang tak terelakan.
***
Angan-anganku untuk bisa kuliah sementara kulupakan. Sejak saat itu aku memutar otak untuk bisa bekerja. Yang kupikirkan hanyalah bagaimana caranya agar aku bisa makan hari ini.
Meski minim pengetahuan tentag bekerja, aku tak patah arang untuk mencoba lagi . Kali ini aku coba melamar menjadi karyawan di sebuah restaurant di Bandung. Satu minggu setelah penyerahan berkas lamaranku, aku pun mendapat panggilan. Alhamdulillah, ucap syukur tiada henti aku panjatkan padaMu ya Allah, akhirnya aku mendapatkan pekerjaan, meskipun belum seratus persen, karena harus melewati tahap training selama satu minggu, artinya selama itu aku belum layak mendapat gaji, namun bagiku ini adalah kesempatan terindah yang Tuhan kasih buatku.
Setelah melewati tahap Training, akhirnya aku positif di terima sebagai pelayan di restaurant tersebut. Dengan mengenakan seragam hitam putih, aku bekerja selama delapan jam. Dari jam Sembilan pagi hingga tujuh malam. Pekerjaan yang cukup melelahkan dan upahnya pun tidak terlalu besar. Tapi tak apalah.aku harus selalu bersyukur. Nilai rupiahnya memang terasa kecil, tapi untukku jadi begitu berharga. Bukan saja karena aku bisa menyambung hidupku selama beberapa hari, tapi lebih karena uang itu adalah tetesan keringat perjuanganku untuk tetap hidup dan menyalakan api impianku.
Setelah kurang lebih dua tahun aku bekerja, keinginanku tuk bisa duduk di bangku kuliah kembali terlintas dalam benakku. Angan-anganku yang dulu sempat terkubur, kini semakin hari semakin kuat. Aku tidak mau melewatkan keempatan untuk kedua kalinya.
Namun, biaya kuliah untuk zaman sekarang tidaklah murah. Butuh banyak dana untuk bisa sampai ke sana. Sedangkan keuanganku pas-pasan. Kalaupun ada uang, itu hanya akan cukup untuk biaya masuknya saja, belum untuk uang semesteran. Jika hanya mengandalkan penghasilanku yang tidak seberapa, tentu saja angan-anganku tuk bisa kuliah musykil bisa tercapai.
Aku pun mencari alternative lain, yaitu mencari informasi tentang beasiswa.
dan kebetulan di tempat kerjaku ada teman yang kuliah dengan mengandalkan beasiswa. Namanya Ratih. Ia bisa kuliah di salah satu universitas negeri ternama karena mendapakan beasiswa dari salah satu produk rokok. Aku pun tertarik dan mencoba ikut seleksi. Alhamdulillah berkat bantuan Ratih, aku masuk seleksi dan menjadi salah satu peserta yang mendapatkan beasiswa di salah satu universitas Negeri ternama di Bandung.
aku pun mulai memilih jurusan yang aku minati. Dari dulu aku berminat menjadi seorang bilinguist,  makanya aku memilih jurusan bahasa Inggris. Jurusan ini juga bisa menunjang kesuksesanku di tempat kerja. Karena kebanyakan pengunjung di restoran kami adalah pengunjung asing.
mudah-mudahan ini adalah pilihan yang tepat. Amin ya Robbal’alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar