I.
PENDAHULUAN
Topik yang saya ambil
dalam penelitian ini yaitu mengenai teks pemberitaan Julia Perez “Ancam Demo
Telanjang” oleh Galamedia edisi kamis 24 Februari 2011 dengan memakai konsep
analisis wacana kritis yang dikembangkan oleh Teun Van Djik. Alasan saya
memilih konsep Van Dijk ini karena buah pikiran van Dijk dinilai lebih jernih dalam merinci
struktur, komponen dan unsur-unsur wacana. Selain itu,
model analisis wacana kritis ini terkesan mendapat tempat tersendiri di
kalangan analis wacana kritis.
Kajian ini menarik
karena bersinggungan dengan berbagai aspek. Adapun aspek yang saya kaji dan
analisa yaitu dari aspek obyektifitas dan ideologi yang terkandung dalam
pemberitaan media cetak tersebut.
Analisis wacana yang dimaksudkan dalam tulisan ini, adalah
sebagai upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari subyek (penulis) yang
mengemukakan suatu pernyataan. Pengungkapan dilakukan dengan menempatkan diri
pada posisi sang penulis dengan mengikuti struktur makna dari sang penulis
sehingga bentuk distribusi dan produksi ideologi yang disamarkan dalam wacana
dapat di ketahui.
Untuk masyarakat, agar mengetahui bagaimana sebuah berita
diproduksi sehingga diharapkan dapat lebih kritis dan selektif dalam memahami
berita yang disajikan oleh sebuah media tidak selalu bersifat netral.
·
Masalah Penelitian (Berupa Pertanyaan)
II.
LANDASAN
TEORI
Analisis Wacana
Kritis
Analisis wacana
merupakan studi tentang struktur pesan dalam komunikasi atau telaah melalui
aneka fungsi bahasa (Sobur, 2001:48). Analisis wacana lahir dari kesadaran
bahwa persoalan yang terdapat dalam komunikasi bukan terbatas pada penggunaan
kalimat atau bagian kalimat, fungsi ucapan, tetapi juga mencakup struktur pesan
yang lebih kompleks dan inheren yang disebut wacana (Littlejohn, 1996:84).
Dalam Analisis Wacana Kritis (Critical Dicourse Analysis / CDA), wacana tidak
hanya dipahami sebagai studi bahasa. Bahasa dianalisis tidak hanya dari aspek
kebahasaan saja, tetapi juga menghubungkannya dengan konteks. Konteks disini
berarti bahasa dipakai untuk tujuan dan praktik tertentu.
III.
METODOLOGI
Dalam analisis wacana
Van Dijk ada tiga dimensi data yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.
Analisis wacana Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke
dalam satu kesatuan analisis. Dalam mengumpulkan ketiga dimensi tersebut saya
menggunakan metode observasi langsung terhadap salah satu surat kabar Galamedia.
Dengan mengamati dan me
Berdasarkan metodologi
yang saya gunakan, maka dalam proses
analisisnya akan meliputi tiga struktur/tingkatan yang masing-masing
bagian saling mendukung, yaitu:
1.
Struktur Makro, ini merupakan makna
global/umum dari suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu
teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu dari suatu
peristiwa.
2. Superstruktur,
adalah kerangka suatu teks; bagaimana struktur dan elemen wacana disusun dalam
teks secara utuh.
3. Struktur Mikro, adalah makna wacana yang dapat
diamati dengan menganalisis kata, proposisi, anak kalimat, parafrase yang
dipakai dan sebagainya.
·
Bagaimana cara menarik kesimpulan
IV.
DESKRIPSI
DATA DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi
Data
Julia Perez “Ancam Demo Telanjang”
Julia perez kembali membuat ulah. Belum lagi usai
kasus perseteruannya dengan Dewi Perssik, kekasih Gaston tersebut kembali
mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan publik.
Hal itu diakibatkan karena dirinya merasa kesal
karena hingga saat ini pemerintahbelum mengumumkan merek susu yang tercemar
akibat bakteri.
Belakangan ini memang heboh kabar seputar susu
formula yang terkontaminasi bakteri Enterobacteri Sakazakii. Enterobacteri
Sakazakii merupakan salah satu pathogen gram negative yang sangat mematikan
pada bayi baru lahir, usia 0-6 bulan.
Lewat akun Twitter pribadinya, pelantun Belah Duren
itu menuangkan kekesalannya terhadap pemerintah yang sangat lambat menangani
kasus susu berbakteri. “Gue demo telanjang kalo pemerintah enggak umumkan nama-nama susu yang tercemar”, tulis Jupe pada
selasa (22/2).
Aksi protes Jupe melalui akun Twitter itu sebagai
bukti bahwa ia sangat peduli dengan nasib bayi-bayi yang ada di Indonesia. Jika
pemerintah lambat menangani masalah ini bagaimana dengan nasib generasi penerus
bangsa ini? “Aneh, masalah susu aja
enggak kelar? Trus susu mana si yg ada bakteri?? Help bayi2 indonesia dong?
Egois! Semoga…”, tulis Jupe lagi
Tentunya niat Jupe untuk demo telanjang bukan suatu
hal yang serius. Kata-kata yang menjurus kea rah vulgar memang kerap
dilontarkan Jupe. Namun, ucapan Jupe hanya di mulut, tak ada maksud lain, hanya
mengungkapkan kekesalan.
Sebelumnya ketika ditanya soal mangkirnya dewi
Perssik dari panggilan polisi untuk melakukan Berita Acara Perkara (BAP)
terkait statusnya sebagai tersangka melalui handphone-nya,
selaku pihak pelapor Jupe tak terlalu dipedulikannya. Meski mangkirnya Depe
makin memperlambat proses hukum, Jupe tetap akan mengikuti proses hukum yang
berlaku. “ Sebenarnya ini bukan kapasitas aku untuk menanggapi keehadiran dia.
Tapi, kalau terjadi sama saya , saya pasti hadir. Kalau aku, saat dipanggil
pertama dan kedua aku datang karena sebagai warga negara yang baik aku harus
mengikuti proses hukum yang berlaku”, katanya.
Dia mengaku enggan mengomentari alasan
ketidakhadiran Dewi. “Aku enggak tahu
sama sekali , ditanyakan langsung aja,
aku enggak ikutan, nanti kena lagi”, katanya. (tot/”GM”/ net)**
B. Analisis
Data
Kajian
analisa
1. Struktur
Makro (Tema)
Temanya
adalah kekesalan Jupe terhadap pemerintah yang lambat dalam menangani kasus
susu berbakteri.
2. Superstruktur
(Tematik/ kerangka susunan)
a. Pendahuluan
Awal berita menampilkan seorang
artis kontroversial Julia Perez dengan kutipan kalimat “Gue demo telanjang kalo pemerintah enggak umumkan nama-nama susu yang
tercemar”,
b. Isi
-
Penekanan kekesalan Jupe terhadap
pemerintah.
-
Cara Jupe mengekspresikan kekesalannya
-
Kecaman Jupe terhadap pemerintah
-
Kepedulian Jupe terhadap nasib bayi-bayi
Indonesia
-
Pertimbangan aspirasi penulis
c. Penutup
Dalam
wacana ini diakhiri dengan pemberitaan mengenai mangkirnya Dewi Perssik dari
panggilan polisi, dan bagaimana tanggapan Jupe mengenai kabar tersebut.
3. Struktur
Mikro
Struktur
mikro yang menunjuk pada makna setempat (local meaning) suatu wacana dapat
digali dari aspek semantik, sintaksis, stilistika, dan retorika.
a. Struktur Mikro Semantik (tanda atau
makna eksplisit/implisit)
Adanya
penonjolan informasi berita mengenai profil Jupe yang konroversial. Mulai dari
kasusnya dengan Dewi persik hingga ancamannya terhadap pemerintah yang dia
tulis dalam sebuah jejaring sosial.
b. Struktur
Mikro Sintaksis (bagaimana pendapat di sampaikan)
Pendapat tema disampaikan dengan
menggunakan kalimat tidak langsung berupa ancaman pada baris kalimat keempat dan kalimat tidak
langsung berupa kecaman pada baris kalimat kelima yang dilontarkan oleh Jupe.
c. Struktur
Mikro Stilistik (pilihan kata yang dipakai)
-
Kata-kata yang tidak baku atau kata-kata
gaul yang sering digunakan oleh Jupe.Seperti gue,
enggak, aja, dan kalo.
-
Kata-kata ilmu kedokteran, seperti
Enterobacteri Sakazakii dan Patogen gram negatif.
-
Kata-kata Hukum, seperti Berita Acara
Perkara (BAP)
-
Kata-kata Vulgar, seperti Telanjang.
d. Struktur
Mikro Retorika
Aspek retorika
suatu wacana menunjuk pada siasat dan cara yang digunakan oleh pelaku wacana
untuk memberikan penekanan pada unsur-unsur yang ingin ditonjolkan.
Dalam
pemberitaan di atas ada bebera siasat dan cara yang digunakan, diantaranya:
-
Penggunaan gaya bahasa. Seperti majas
(sindiran) dan gaya bahasa yang bermakna denotatif
-
Menonjolkan kepribadian Jupe yang
Kontroversial
-
Menonjolkan kekesalan Jupe terhadap
pemerintah
Menonjolkan opini penulis mengenai
ketidakseriusan ancaman Jupe